Liputan6.com, Jakarta – Sebanyak 65 ton munisi yang telah kedaluwarsa terbakar dan meledak di Gudang Munisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Diketahui puluhan ton munisi tersebut rencanannya memang akan dimusnahkan alias didisposal.
Kepala Staff TNI Angkatan Darat (KASD) Jendral TNI Maruli Simanjuntak mengatakan proses Disposal terbilang cukup panjang mulai dari pendataan hingga pelaporan.
“Proses disposal kan cukup panjang. Kami dicek lagi, betul tidak dikembalikan segitu, nanti kami lapor Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan),” kata Maruli di Gudmurad, Minggu (31/3/2024).
Asal muasal munisi tersebut berasal dari masing-masing satuan TNI. Bila didata terdapat munisi yang akan kedaluwarsa akan langsung dipindah tangankan ke gudang.
Maruli mengatakan, untuk munisi yang ada di Gudmurad Kodam Jaya memiliki rentang usia yang berbeda-beda.
“Ada yang 10 tahun juga itu, ada,” ucapnya.
Penempatan di gudang juga diperlukan treatment khusus untuk amunisi. Dikarenakan munisi yang telah sudah expired itu lebih sensitif dari normalnya.
Di dalam gudang itu juga dibuat semacam bunker dan tanggul secara khusus.
“Amunisi ini kan, karena kami waktu mau menggunakan sudah disiapkan, dibuka dari pack-nya. Selama perjalanan tidak digunakan. Setelah dicek, tidak layak lagi setelah sekian tahun. Inilah yang akan kami rencana disposal,” pungkas Maruli.