Konsep smart security and smart defense, lanjut Marsdya Samsul, adalah penerapan teknologi informasi, combat cloud, operasi lintas medan dan fusi (penyatuan). Sementara dalam aspek smart defense terdiri dari informasi, penginderaan, serangan, dan komando.
“Penggunaan alutsista secara integratif dan kolaboratif lintas matra dapat memaksimalkan fungsi dan kegunaan alusista itu sendiri. Sehingga dapat menciptakan efisiensi anggaran juga menyeimbangkan penangkalan potensi ancaman dan pemberian ruang fiskal,” ungkap dia.
Marsdya Samsul meyakini, pembangunan postur pertahanan IKN yang futuristik melalui smart defense, membutuhkan pemenuhan terhadap aspek teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Sebab, teknologi berperan sebagai tulang punggung dalam implementasi konsep Pertahanan 5.0 di IKN.
“SDM berfungsi sebagai pengendali utama teknologi dan pengambil keputusan kritis, dimana SDM militer perlu memiliki kepekaan terhadap perkembangan teknologi terbaru, pemahaman mendalam tentang taktik strategi kontemporer, dan kemampuan untuk mengelola sumber daya secara efektif dalam operasi Pertahanan 5.0,” dia menandasi.