Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Ahmad Mahendra menyampaikan, sinergi antara pemerintah dan pegiat sinema terus dilakukan secara intensif melalui sejumlah fasilitas dukungan agar produksi film berkualitas tidak berhenti.
“Karya film Indonesia saat ini tak hanya makin unggul di dalam negerinya sendiri, namun juga mampu ikut berdaya saing serta diperhitungkan di festival film internasional. Itu semua berkat sinergi yang baik antara para pemangku kepentingan perfilman, termasuk pemerintah,” ucap Mahendra.
Menurut dia, terbukti dengan berbagai upaya strategi yang diterapkan pemerintah mampu membuat perfilman nasional menunjukkan kapasitas serta mutunya di pasar festival sinema dunia.
Untuk diketahui, sejumlah program kegiatan diselenggarakan Kemendikbudristek dalam Hari Film Nasional ke-74 adalah Bioskop Berbisik yang ditujukan khusus bagi kelompok Tuli dan Bisu, Ngabuburit Bareng Insan Film (Ngabarin Film) di 10 perguruan tinggi serta 6 komunitas, Putar Film Usmar Ismail di Bukittinggi Sumatera Barat, program nonton gratis film Indonesia di XXI, CGV, dan Cinepolis seluruh Indonesia.
Lalu merilis Siniar (Podcast) hasil kolaborasi dengan studio Antelope untuk penerima manfaat lokakarya film Kemendikbudristek (Indonesiana film, Layar Indoensiana, dan My Lab), Konferensi Pers perkenalan Komite FFI 2024-2026 dan serah terima aset FFI, agenda ‘Legend Award’ yakni pemberian penghargaan kepada legenda profesi perfilman Indonesia, dan FilmArt and Workshop sebagai agenda penutup rangkaian Hari Film Nasional 2024.