Tidak hanya menunjukkan diplomasi personal, undangan langsung dari Tiongkok dan Jepang juga merupakan simbol penting dalam kacamata kutub kekuatan dunia. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kekuatan dunia dibagi ke dalam dua kutub, yakni Barat diwakili Amerika Serikat (AS) dan Timur diwakili Tiongkok.

Undangan langsung dari Presiden Xi Jinping menjadi sinyal penting atas pengakuan kutub Timur. Di bawah kepemimpinan Prabowo, Tiongkok tentu ingin melanjutkan kerja sama bilateral dan multilateral yang sudah terjalin hangat selama ini.

Kemudian terkait Jepang, negeri Samurai ini pada dasarnya dapat dikatakan sebagai perwakilan Amerika Serikat di Asia. Yang menarik adalah, Tiongkok dan Jepang yang selama ini dikenal tidak akur justru terlihat antusias melakukan diplomasi personal dengan Prabowo. Banyak analis internasional kemudian meyakini, kiprah presiden terpilih ini di masa depan akan memperkuat posisi Indonesia sebagai ‘jalan tengah’ dunia.

Latar belakang keluarga sebagai intelektual sekaligus aktor di sektor ekonomi dan bisnis, saya kira telah membentuk pemahaman Prabowo bahwa lingkungan strategis yang ideal bagi Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang adalah lingkungan yang lebih kondusif dan stabil dalam arti lingkungan yang minim guncangan dan rendahnya intensitas persaingan antara dua kekuatan: Amerika Serikat dan Tiongkok.

Setelah Tiongkok dan Jepang, Prabowo juga dijadwalkan akan berkunjung ke Malaysia dalam waktu dekat. Kunjungan ke Malaysia ini saya kira akan menyangkut berbagai isu yang terkait dengan masalah konflik kawasan, penguatan ASEAN maupun persoalan Indo Pasifik secara luas.

Keberagaman hubungan internasional strategis yang sudah lebih awal dibangun oleh Prabowo ini akan menjadi modal besar untuk meningkatkan peluang Indonesia memperbesar pengaruhnya dalam mempertahankan kawasan yang tetap kondusif dan stabil hingga konflik terselesaikan secara damai.

Kita tahu, dengan tetap berpegang pada sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, Prabowo telah mencatat sejumlah capaian signifikan dalam agenda-agenda internasionalnya dan terhindar dari jebakan persepsi politik blok.

Lawatan ke Tiongkok dan Jepang sekaligus membuktikan bahwa Prabowo sejauh ini tidak dipersepsikan sebagai ancaman atau musuh, bahkan dipandang sebagai mitra strategis potensial oleh berbagai negara dominan yang ikut berkompetisi dan mempengaruhi konstelasi di kawasan ini seperti Tiongkok, Rusia, maupun negara-negara Pakta AUKUS (Australia, Inggris dan Amerika Serikat), serta Jepang dan Prancis.

Di sisi lain, konsistensi komitmennya membangun kapabilitas militer dan industri pertahanan nasional sebagai penopang, Prabowo juga akan sangat concern pada upaya meningkatkan peran dan pengaruh Indonesia untuk membangun kesadaran kolektif ASEAN sebagai pemain kunci di kawasan. Terutama dalam rangka mengatasi ambiguitas ASEAN yang diakibatkan oleh adanya kepentingan nasional yang berbeda dan hubungan hegemon-proksi dengan kekuatan dominan tertentu.

Saya kira, memandang ASEAN sebagai pijakan Indonesia untuk lebih eksis dalam kiprahnya di panggung dunia masa depan adalah hal yang realistis. Kerjasama pertahanan dalam berbagai bentuk termasuk latihan militer bersama dan pengembangan ekosistem industri pertahanan kawasan dapat menjadi pondasi bagi upaya itu.

Akhirnya menurut saya, dalam pemerintahannya lima tahun ke depan Prabowo akan menerjemahkan visi-misinya ke dalam berbagai agenda geopolitik yang lebih komprehensif, lebih substansial dan lebih berdampak. Jika berhasil dijalankan secara paralel, berbagai langkah kebijakan dan tindakan pemerintahan Prabowo akan meningkatkan peluang Indonesia di masa depan.

Dengan ragam latar belakang, pemahaman dan pengalamannya, termasuk sebagai paria-populis dengan pergaulan kosmpopolitan, saya kira Prabowo akan mampu menepis keraguan dan memenuhi syarat untuk membawa Indonesia lebih terhormat dan bermartabat. Bukan hanya di kawasan, dunia sudah menyapa dan menyiapkan panggung untuk Prabowo, Presiden ke-8 Republik Indonesia.

 

Penulis: Khairul Fahmi, Institute for Security and Strategic Studies (ISESS)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *