Dalam Operasi Ketupat 2024, TNI-Polri bersama pihak terkait lainnya menyiapkan sebanyak 5.784 pos, yang terdiri dari 3.772 Pos Pengamanan, 1.532 Pos Pelayanan, dan 480 Pos Terpadu dalam rangka pelayanan serta pengamanan.
“Utamanya pada jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas dan bencana alam, serta di pusat-pusat keramaian. Tentunya pos-pos yang digelar harus mampu memberikan pelayanan prima dan pelayanan optimal,” kata dia.
Menurut Listyo, Polri bersama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR juga kembali mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang pengaturan lalu lintas jalan serta penyeberangan selama masa arus mudik dan arus balik angkutan lebaran 2024.
“Kebijakan ini diharapkan mampu mendukung keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran, dan kenyamanan arus lalu lintas melalui pengaturan operasional angkutan barang sistem one way dan contraflow, penerapan ganjil genap, ketentuan penyebarangan, delaying sisyem dan buffer zone hhingga penundaan proyek konstruksi,” ungkapnya.
Dia pun memerintahkan seluruh anggota untuk memahami dan mengimplementasikan SKB yang telah diberlakukan dengan baik, serta trus mensosialisasikan kepada masyarakat. Untuk penggunaan jalan tol dan arteri pun harus cermat dalam hal pemeriksaan kesiapan infrastruktur dan moda transportasi yg akan digunakan pemudik.
“Reduksi faktor-faktor potensi kerawanan dan sumbatan di jalan raya. Terapkan rekayasa lalu lintas secara terukur dan terkoordinasi, dan apabila masyarakat merasa khawatir terdapat gangguan kejahatan dalam perjalananya, maka Polri saya minta untuk siap mengawal dan memberikan rasa aman. Sinergi dan koordinasi antara Satgas Pusat, Satgas Daerah, dan stakeholder terkait harus terus berjalan optimal sehingga pengguna jalan benar-benar merasa aman dan nyaman,” terang Listyo.