Liputan6.com, Jakarta Polres Jakarta Utara (Jakut) diduga telah menangkap paksa dua warga pasangan suami istri yakni Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan dan istrinya, Diah.
Terkait hal ini, Politikus NasDem yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni berharap pihak kepolisian justru bisa menjadi mediator antara warga Kampung Bayam dengan pihak-pihak terkait.
“Saya meminta kepolisian agar tidak menggunakan cara-cara represif, dan berharap justru polisi bisa memediasi antara warga Kampung Bayam dengan pihak Jakpro dan Pemprov DKI. Karena itu, dibutuhkan cara-cara dialog yang konstruktif dan saling percaya,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Rabu (3/4/2024).
Legislator kelahiran Tanjung Priok Jakarta Utara itu pun mengaku sangat prihatin mendengar situasi yang tengah terjadi di Kampung Susun Bayam.
Di satu sisi warga mengalami kesulitan, namun di sisi lain Pemprov Jakarta dan aparat memiliki pandangannya sendiri.
“Sampai kapan warga Jakarta mau disajikan berita dan pemandangan seperti ini? Sedih kami mendengarnya. Jadi tolong selesaikan polemik ini dengan cara-cara yang humanis, cara-cara yang terhormat. Jangan sampai terus gaduh, terus berkonflik, tapi di sisi lain kita tidak pernah duduk bersama berupaya menemukan solusi yang berkeadilan,” tambah Sahroni.
Maka dari itu, dia berharap sarannya terkait upaya mediasi dapat diterima dan segera dilakukan oleh Polres Jakut.
“Makanya Polres Jakut harus segera ambil peran untuk memediasi kasus ini,” tutup Sahroni.