Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerapkan sistem baru dalam pemesanan tiket kereta api (KA) yakni sistem waiting room atau antrean. Sistem ini telah berlaku sejak tanggal 1 Februari 2024 untuk pemesanan tiket melalui aplikasi Access by KAI dan website KAI.
Salah satu penumpang KAI, Devi (30) tahun mengaku ikut war tiket kereta api melalui aplikasi itu. Dia mengaku sangat sulit untuk mendapatkan tiket kereta api meskipun sudah tersedia sistem tersebut. Bahkan, Devi sempat mengatakan dirinya tak kebagian tiket kereta api.
“Lumayan susah si kemarin kalau yang war tiket ini ya karena kan ada sistem antrian tuh dan itu ketika kita masuk itu kayak enggak bisa langsung masuk. Pas sudah masuk, tiket yang mau kita beli udah habis,” kata Devi, saat diwawancarai merdeka.com, di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (7/4/2024).
Devi yang akan mudik ke Surabaya itu mengaku sempat kecewa lantaran tak mendapatkan tiket kereta api. Namun, keberuntungan berpihak kepada Devi setelah mantau selama sebulan lebih melalui aplikasi KAI akhirnya dia mendapatkan tiket.
“Karena ada yang cancel sih ini beruntung aja, mantau terus lihat-lihat sebulan lebih,” ungkap dia.
Sebagai informasi, sistem waiting room KAI adalah sistem antrean yang ditetapkan KAI pada aplikasi Access by KAI dan website https://booking.kai.id/.
Penerapan sistem waiting room atau antrean ini hanya berlaku saat trafik pemesanan tinggi.
Fitur antrean atau waiting room akan mengatur aliran pemesanan tiket menjadi lebih terorganisir. Sistem waiting room atau antrean ini juga akan membantu memastikan website KAI dan aplikasi Access by KAI tetap stabil, sehingga pengguna dapat memesan tiket dengan lebih adil dan teratur.
Fitur tambahan berupa sistem waiting room atau antrean ini diberlakukan untuk pemesanan tiket kereta api antarkota. Sejatinya fitur ini sudah diterapkan sejak Desember 2023 lalu. Sistem ini juga telah berlaku pada aplikasi Access by KAI dan website KAI sejak 1 Februari 2024.