Anggi memastikan, Asep Adang tidak ada sangkut-pautnya dengan kejadian tersebut. Dia justru terkena dampaknya. Anggi menyebut Asep Adang sempat didatangi oleh Puspom TNI usai video Toyota Fortuner viral di media sosial.
“Tidak ada (hubungannya) , jadi Pak Asep Adang ini. Di tanggal 12nya si Pak Adang itu didatangi oleh beberapa orang dari pihak puspom TNI menanyakan terkait kenapa pelat nomor bapak bisa digunakan orang ini dan sekarang sedang viral,” ujar dia.
“Bapak itu tidak mengenal dengan orang itu, dia membuat laporan polisi. Dia minta untuk pihak TNI dalam hal itu pusat penerangan untuk menyebutkan kalau saya tidak ada kaitannya dengan orang yang ada di media sosial tersebut,” ucap dia.
Di sisi lain, Anggi mengungkapkan tersangka menggunakan pelat dinas TNI palsu sejak 2023. Adapun, alasannya untuk menghindari kebijakan ganjil genap.
“Kalau pengakuan dari tersangka, dia itu dikasih oleh kakaknya itu loh bang. Kasih pinjam, kasih pinjam. Alasan dipinjamkan itu, ya seperti yang tadi saya bilang bang, kalau misalnya ada ganjil genap, dia baru pakai gunakan. Pada saat tanggal genap dia menggunakan pelat nomor dinas tersebut tapi dengan syarat harus izin dulu ke kakaknya,” ucap dia.
“2023 ya bang ya kalau dia bilang 2023. Cuma kalau untuk kuantitas dia berapa kali gunakannya 4 kali,” Anggi menandaskan.