Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya memastikan, jika PBNU bukan lah fraksi politik. Hal ini saat ditanyakan terkait dengan apakah sudah ada bocoran terkait dengan mengisi jabatan di kabinet pada pemerintahan mendatang.

“Saya sudah sejak dulu itu sejak 2014 saya bilang kepada semua teman mungkin kepada wartawan juga. NU itu bukan fraksi politik, NU itu realitas demografis,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

NU itu bukan fraksi politik, tapi realitas demografis. Jadi misalnya jangan tanya ada berapa representasi NU di kabinet,” sambungnya.

Kemudian, ia pun berkelakar, jika menteri-menteri di kabinet mendatang berasal dari NU semua.

“Kalau secara demografis penduduk Indonesia ini separuhnya NU. Ya nanti jangan-jangan menterinya NU semua jangan kaget,” kelakar Gus Yahya.

“Ini realitas demografis bukan fraksi politik. Soal demografi saja itu saya kira ya,” tambahnya.

Ia pun menegaskan, jika dirinya tidak tahu berapa orang yang akan masuk dalam kabinet di pemerintahan mendatang.

“Jadi kalau saya ditanya berapa orang, ya saya enggak tahu kalau secara demografis ya, paling tidak separo lah,” pungkasnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, sebelumnya secara tegas menolak politik identitas sebab bisa rawan memecah persatuan dan kesatuan bangsa, menjelang Pemilu 2024.

PBNU akan melawan. Kami bukan hanya menentang, bukan hanya menolak tapi kami juga akan melawan semua yang menggunakan politik identitas,” kata dia, saat ditemui setelah apel nasional Hari Santri 2022 di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (22/10/2022).

Ia juga sangat tidak setuju kepada pihak-pihak yang berupaya memperalat agama sebagai senjata politik, sebab bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *