“Penyakit ini juga mempunyai rentang spesies inang yang luas, dosis infeksius virus yang rendah, kemampuan virus bertahan di lingkungan, dan ekskresi virus oleh hewan yang sudah terinfeksi sebelum munculnya gejala klinis merupakan beberapa faktor yang menyebabkan PMK mempunyai tingkat penyebaran yang cepat dan luas,” paparnya.

Lebih jauh ia memaparkan bahwa pencegahan penyakit PMK pada zona bebas dapat dilakukan  dengan  membatasi gerakan hewan ternak, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans.  Namun yang tidak kalah lebih  penting adalah melakukan biosekuriti yang ketat dan  desinfeksi asset serta semua material yang terinfeksi baik itu perlengkapan kandang, mobil, baju, dan sebagainya. 

“Termasuk dalam hal ini pemusnahan bangkai, sampah, dan semua produk hewan pada area yang terinfeksi, dan tindakan karantina,” ungkapnya.

Pada daerah tertular PMK, tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi menggunakan vaksin virus aktif untuk memberikan kekebalan yang cukup selama 6 bulan kedepan setelah dua kali pemberian vaksin, sebagian tergantung pada antigen yang berhubungan antara vaksin dan strain virus yang sedang mewabah. 

“Meningkatkan  pengawasan lalu lintas ternak di wilayah darat dan laut, dan pelarangan pemasukan ternak dari daerah,” jelasnya.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *