Hal yang sama juga disampaikan Kapolsek Mampang, Kompol David Yunior Kanitero. Dia mengatakan bahwa kebakaran diduga berasal dari ledakan kompresor di bagian basement gedung.
“Berdasarkan keterangan yang kami kumpulkan dari beberapa saksi, titik api pertama kali muncul diri area basement,” ujar David kepada wartawan, Jumat (19/4/2024).
“Kami juga seimbangkan dengan saksi lain, memang ada alat kompresor di lantai basement,” sambung dia.
Kebakaran itu juga menyebabkan korban luka sebanyak lima orang, empat di antaranya adalah karyawan itu dan satu orang adik pemilik toko. Sementara tujuh orang yang meninggal diduga masih keluarga pemilik toko.
“Berdasarkan keterangan dari pemilik atau saksi yang audah kami lakukan wawancara, 7 korban yang ada di dalam ini masih keluarga dari pemilik. Terdapat 2 anak di dalamnya, 1 orang tua, ada 3 ART,” ungkap dia.
Diketahui, bangunan itu bukan hanya sekedar ruko saja. Namun juga sebagai tempat tinggal pemilik ruko di lantai tiga dari lima total lima lantai.
Lalu di lantai dua itu lah, korban ditemukan yang terjebak kebakaran.
“(Di lantai dua) bangunan tersebut adalah bangunan seperti sekat-sekat tempat untuk meletakan barang-barang. Jadi, seperti gudang,” pungkas dia.
Untuk ketujuh korban jiwa saat ini telah berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke RS Polri Kramatjati guna dilakukan autopsi.