Dari dua hasil survei tersebut, Indikator Politik Indonesia melanjutkan dengan pandangan responden terhadap kinerja Presiden Jokowi. Hasilnya, mayoritas publik sebanyak 77,2% merasa puas dengan kinerja presiden, sementara 22 persen merasa kurang puas.
“77,2% ini bukan angka yang kecil ya. Di tengah banyak isu mulai dari isu ekonomi termasuk isu politik karena berpisah jalannya PDIP dengan Pak Jokowi, apprival Pak jokowi masih 77% lumayan besar. Meskipun belum sepulih seperti sebelum pilpres namun setidaknya tidak turun lagi,” kata Burhanuddin.
Terhadap yang puas, mereka menilai Presiden Jokowi memberikan bantuan kepada rakyat kecil, kinerja bagus, membangun infrastruktur, hingga dianggap merakyat.
“Yang menyatakan tidak puas, satu harga pokok meningkat itu yang paling tinggi. Kurang mampu memimpin, kurang berpihak kepada rakyat kecil, bantuan tidak merata. Mungkin ini nggak dapat bansos ya,” Burhanuddin menandaskan.
Survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 4 April sampai dengan 5 April 2024 dengan target populasi adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, yakni sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Sampel dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD), yaitu proses pembangkitan nomor telepon secara acak dan mendapatkan sebanyak 1.201 responden.
Adapun margin of error dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dan asumsi simple random sampling. Wawancara terhadap responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.